Upacara Adat merupakan salah satu warisan budaya, kearifan lokal yang patut dilestarikan. Khususnya untuk masyarakat Jawa dan Sunda, menuju mahligai rumah tangga merupakan peristiwa besar yang akan ditempuh, demi harapan kebahagiaan dan bukan yang lain, upacara adat merupakan jalan baik yang ditempuh untuk menegaskan niat mulia itu.

Paket Siraman dan Upacara Adat Jawa Sunda.

Dewi’s Wedding sebagai penyedia Paket Pernikahan Lengkap layanannya meliputi Jasa Paket Siraman Pengantin untuk wilayah Jakarta, Bekasi dan Tangerang, dan membantu terselenggaranya upacara adat Siraman Pengantin. Tiga rangkaian acara pada hari yang sama yaitu: Pengajian, Siraman, dan Midodareni, sebenarnya paket siraman ini dan perlengkapan adat lainnya digunakan hingga selesai acara.

Download Paket Siraman di sini:

Paket Siraman | Harga: Rp.15.000.000.

A  Peralatan Siraman:

  1. Gazebo + Backdrop Ranting / Alang-alang.
  2. Kursi Siraman.
  3. Tikar Siraman.
  4. Gentong dan Gayung Siraman.
  5. Kembang 7 Rupa.
  6. Kendi untuk air 7 sumur (air dari keluarga).
  7. Tuwuhan 1 pasang.
  8. Bleketepe.
  9. Duit Kreweng.
  10. Roncean Melati Pengantin Wanita.
  11. Cendol.
B  Rias dan Busana Siraman:

  1. Rias dan Busana Siraman Calon Pengantin Wanita.
  2. Rias dan Busana Calon Pengantin Wanita.
C  MC Siraman.
D  Additional / Option:

  1. Dokumentasi Siraman Rp. 3.000.000.
  2. Catering Menu A 100 pax Rp. 5.500.000

 

Langkah-langkah Prosesi Upacara Adat Siraman.

Upacara siraman ilakukan oleh orang-orang yang telah tua dan dituakan para pinisepuh, diutamakan pula orang yang telah mempunyai cucu atau setidak-tidaknya orang tua yang telah berputra dan dianggap tokoh teladan dalam keluarga. Upacara siraman dilakukan kepada calon pengantin pria dan wanita salah satunya untuk diminta berkahnya.

Jumlah personil yang melakukan siraman sebetulnya tidak dibatasi, semakin banyak semakin baik asal jumlahnya ganjil. Namun untuk menjaga agar calon pengatin tidak kedinginan maka jumlah orang yang akan memandikan ditetapkan pitu (tujuh orang) yang berarti pitulungan. Siraman ini akan diakhiri oleh juru rias atau sesepuh (orang yang dituakan) dengan memecah kendi/klenthing dari tanah liat.

Upacara siraman calon pengantin pria dan calon pengantin wanita dilakukan di tempat yang berbeda. Upacara siraman ilakukan oleh orang-orang yang telah tua dan dituakan para pinisepuh, diutamakan pula orang yang telah mempunyai cucu atau setidak-tidaknya orang tua yang telah berputra dan dianggap tokoh teladan dalam keluarga. Upacara siraman dilakukan kepada calon pengantin pria dan wanita salah satunya untuk diminta berkahnya.

Jumlah personil yang melakukan siraman sebetulnya tidak dibatasi, semakin banyak semakin baik asal jumlahnya ganjil. Namun untuk menjaga agar calon pengatin tidak kedinginan maka jumlah orang yang akan memandikan ditetapkan pitu (tujuh orang) yang berarti pitulungan. Siraman ini akan diakhiri oleh juru rias atau sesepuh (orang yang dituakan) dengan memecah kendi/klenthing dari tanah liat.

Upacara siraman calon pengantin pria dan calon pengantin wanita dilakukan di tempat yang berbeda.